TEKNIK PENGUMPULAN
DATA NON TES
(Performent
Assesment, Analisis Dokumen, Anecdotal Record, Daftar Cek/Cek List)
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Evaluasi Pembelajaran”
Oleh:
1.
Umi Milatul
Khofifah (D72213077)
2.
Wida Fitrana (D72213078)
Dosen Pembimbing:
Dr. M. Baihaqi, MA.
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufik dan hidayah-Nya kepada kita
semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya –
shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw
beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman
Dalam
kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Dr. M.
Baihaqi, MA. yang telah memberikan pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada
waktunya dengan judul “Teknik Pengumpulan Data Non Tes ( Performent Assesment,
Analisis Dokumen, Anecdotal Record, dan Daftar Cek/Cek List”. Serta dalam
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari
segi penulisan maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun demi
kesempurnaan makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Surabaya,
13 Oktober 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar terdapat suatu
kegiatan yang wajib dilakukan oleh seorang pendidik yaitu evaluasi. Yang mana
evaluasi ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar hasil dari
kegiatan belajar mengajar yang didapatkan oleh peserta didik, serta untuk
melihat ke efisienan metode belajar mengajar yang diterapkan dalam sebuah
kelas.
Untuk memperoleh informasi yang
sebanyak-banyaknya tentang peserta didik diperlukan beberapa upaya yang harus
dilakukan oleh pendidik, agar peserta didik dapat terus berkembang dan terus
melangkah dalam dunia pendidikan.
Terdapat dua cara atau teknik pengumpulan data
tentang peserta didik, yaitu: pengumpulan data secara tes dan pengumpulan data
secara non tes.
Disini kami akan membahas tentang teknik
pengumpulan data secara non tes yang meliputi performent assesment, analisis
dokumen, anecdotal record, dan daftar cek/cek list.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data secara non tes ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Performent Assesment ?
3. Apakah yang dimaksud dengan Analisis Dokumen ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Anecdotal Record ?
5. Apakah yang dimaksud dengan Daftar Cek/Cek List ?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk mengetahui maksud dari pengumpulan data secara non tes
2. Untk mengetahui maksud dari Performent Assesment
3. Untuk mengetahui maksud dari Analisis Dokumen
4. Untuk mengetahui maksud dari Anecdotal Record
5. Untuk mengetahui maksud dari daftar cek/ cek list
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Data Non Tes
Teknik non tes merupakan salah satu teknik
dalam mengenali dan memahami peserta didik sebagai individu.[1]
Teknik ini berkaitan dengan prosedur pengumpulan data untuk memahami pribadi
peserta didik pada umumnya yang bersifat kualitatif.
Teknik non tes merupakan teknik pengumpulan
data yang tidak baku dan hasil rekayasa dari guru dan sekolah. Yang mana
kegunaan dari teknik non tes ini adalah pengumpulan data yang tidak dapat
dikumpulkan dengan teknik tes, seperti halnya kebiasaan belajar peserta didik
baik dirumah maupun di sekolah yang didapat dari keterangan orang tua maupun
dari lingkungan sekitar.
Teknik non tes ini sangat penting untuk
dipahami, dimana data peserta didik tidak hanya menyangkut hal-hal yang
bersifat kuantitatif yang bisanya berupa data kognitif, melainkan juga
menyangkut hal-hal yang tidak kalah pentingnya untuk dikenali dan dipahami,
yaitu data yang berupa kualitatif atau non kognitif dan lingkungan peserta
didik.
B. Performent Assesment
Performent assesment atau sering diartikan sebagai penilaian
kinerja. Menurut trepeces (1999) mengartikan bahwa performent assesment adalah
berbagai macam tugas dimana peserta tes diminta untuk mendemostrasikan
pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan di
dalam berbagai macam konteks. Artinya, penilaian kinerja mengacu pada kemampuan
siswa baik psikomotor, afektif, maupun kognitif.
Dengan demikian performent assesment
adalah suatu bentuk penilaian dengan memberikan tugas atau aktivitas tertentu
yang memiliki makna pendidikan kepada peserta didik.
Dalam suatu teknik pengumpulan data setiap
teknik selalu memiliki kelebihan dan kelemahannya berikut kelebihan dan
penilaian kinerja:
Kelebihan dari performent assesment adalah:
1. Dapat memotivasi siswa agar aktif
2. Menilai proses sebaik menilai hasil
3. Membuat pembelajaran lebih bermakna dan mudah dipahami siswa dari konsep
abstrak ke konkrit.
4. Penggunaan penilaian kinerja konsisten dengan teori pembelajaran modern.
Kelemahan daari performent assesment adalah:
1. Nilai bergantung pada hasil kerja
2. Waktu terbatas
3. Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan penilaian ini
4. Tidak semua siswa mempunyai minat yang sama dalam proses kinerja pada topic
tertentu.
Langkah-langkah dalam menyusun performent assesment,
sebagai berikut:
1. Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan
mempengaruhi hasil akhir yang terbaik.
2. Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan
untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik.
3. Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur tidak
terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat di observasi selama siswa
melaksanakan tugas.
4. Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan
kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau karakteristik produk
yang dihasilkan.
5. Urutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat
diamati.
6. Bila perlu, periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria kemampuan yang
sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan.
C. Analisis dokumen
Analisis dokumen adalah evaluasi mengenai
kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji
(teknik nontes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, misalnya:
1. Dokumen yang memuat informasi mengenai riwayat hidup (biografi), memuat;
kapan dan dimana ia dilahirkan, menganut agama apa, kedudukan anak di dalam
keluarga dll.
2. Sejak kapan diterima sebagai siswa
3. Dari mana sekolah asalnya
4. Apakah pernah meraih kejuaraan
5. Apakah pernah tidak naik peringkat
6. Keterampilan khas yang di milikinya dll
Selain itu, dokumen juga memuat informasi
mengenai orangtua didik (biodata lengkap), juga dokumen yang membuat tentang
lingkungan nonsosial, seperti:
1. Kondisi bangunan rumah
2. Ruang belajar
3. Sumber pemenuhan kebutuhan air sehari-hari dan sebagainya.
Berbagai informasi, baik mengenai peserta
didik, orangtua, dan lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat
tertentu sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam
melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didiknya. Informasi-informasi
seperti diatas dapat di rekam melalui dokumen berbentuk formulir atau blanko
isian, yang harus diisi pada saat peserta didik untuk pertama kali diterima
sebagai siswa di sekolah yang bersangkutan.
Dari uraian diatas dapatlah di pahami bahwa
dalam rangka evaluasi hasil belajar peserta didik, evaluasi itu tidak harus
semata-mata dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa tes-tes hasil
belajar. Teknik-teknik nontes juga menempati
kedudukan yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar, lebih-lebih
evaluasi yang berhubungan dengan kondisi psikologi peserta didik, seperti
persepsinya terhadap pelajaran tertentu, tingkah lakunya, minat bakatnya dan
sebagainya, yang mana kesemuanya itu tidak mungkin di evaluasi dengan
menggunakan tes sebagai alat pengukurnya.
Mengingat bahwa evaluasi hasil belajar yang
paling sering dilakukan di sekolah adalah dengan menggunakan tes hasil belajar,
maka pembicaraan lebih lanjut akan dibahas pada bab-bab selanjutnya akan di
fokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan tes hasil belajar tersebut.
D. Anecdotal Record (Catatan Insidental)
Catatan insidental adalah catatan-catatan
singkat tentang peristiwa-peristiwa yang sepintas dialami oleh para peserta
didik secara perorangan.[2]
Catatan ini merupakan pelengkap dalam rangka
penilaian guru terhadap peserta didiknya, terutama yang berkenaan dengan
tingkah laku peserta didik. Yang biasanya beerbunyi:
1. Tanggal 10 oktober 2014, Rina menangis di dalam kelas tanpa sebab.
2. Tanggal 11 oktober 2014, Rina mengambil pensil teman sebangkunya dan tidak
mengembalikannya.
3. Tanggal 13 oktober 2014, Rina dan
Dini berkelahi dalam kelas karena berebut buku. Dan sebagainya.
Catatan insidental yang disebutkan seperti
diatas mungkin belum berarti apa-apa dalam penilaian Rina. Tetapi, setelah
dihubungkan dengan data-data yang lain sering kali memberikan sebuah petunjuk
yang berguna. Misalkan, mungkin perilaku Rani yang seperti itu disebabkan
masalah broken home dan sebagainya. Sehingga catatan ini dapat
dibukukan dalam buku khusus atau pada
kartu-kartu kecil, yang dapat memudahkan dalam penafsirannya.
Contoh kartu catatan insidental
Hari/Tanggal/Bulan/Tahun : Senin, 13 oktober
2014
Nama peserta didik : Rina
Nama sekolah/Kelas : SD Negeri 02 Surabaya/ IV
Nama Observer : Millah
Tempat Observasi : di dalam kelas
|
Catatan peristiwa: Rani bertengkar dengan dini karena
Rani merebut buku milik Dini. Kesimpulan Sementara: Rani mengambil barang
orang Lain.
|
Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
pelaksanaan catatan insidental, guru perlu memperhatian beberapa hal, yaitu:
1. Terlebih dahulu tentukan peserta didik yang sangat memerlukan penyelidikan.
Dalam hal apakah penyelidikan itu harus dilakukan?
2. Setiap pencatatan suatu peristiwa hendaknya diambil kesimpulan sementara.
Dan kesimpulan final baru ditentukan setelah membandingkan bebrapa kesimpulan
sementara dari beberapa catatan kegiatan.
3. Fokus perhatian guru adalah tingkah laku peserta didik yang dianggap perlu
diselidiki.
Keuntungan menggunakan teknik ini adalah:
1. Teknik ini menggambarkan perilaku individu, biasanya dalam berbagai situasi
yang berbeda, sehingga dapat menyumbangkan pemahaman yang lebih besar tentang
pribadi individu (peserta didik).
2. Teknik ini mendorong guru untuk tertarik dalam mendapatkan informasi
tentang individu (peserta didik).
Kelemahan teknik ini adalah:
1. Teknik ini hanya dapat digunakan apabila pengamatannya akurat dan
komprehensif.
2. Teknik ini dapat memakan waktu yang banyak dalam penulisan dan proses
observasi. Yang akan menambah beban seorang pendidik.
3. Teknik ini dapat menciptakan masalah yang serius bagi personel sekolah yang
berkaitan dengan undang-undang yaitu (Undang-Undang Dan Privasi Pendidikan
Keluarga 1974) yang diciptakan untuk melindungi hak privasi peserta didik.[3]
E. Daftar Cek/ Cek List
Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi
subyek dan aspek-aspek yang akan diamati.[4]
Yang mana daftar cek ini dapat memungkinkan guru sebagai penilai yang akan
mencatat semua kejadian-kejadian, walaupun hanya kejadian yang kecil, tapi
tetap dianggap penting.
Ada macam-macam aspek kejadian atau perilaku yang
biasanya dicantumkan dalam daftar cek, yang kemudaian tinggal memberikan tanda
centang (ü) pada tiap-tiap aspek sesuai dengan hasil
penilaiannya.
Kelebihan dari teknik ini adalah:
1. Sangat fleksible untuk mengecek kemampuan dalam semua jenis dan tingkat
hasil belajar serta semua mata pelajaran.
2. Mutu daftar cek akan sangat tergantung pada kelengkapan dan kejelasan
komponen yang akan dinyatakan dalam daftar.
3. Terkadang hanya dengan daftar cek yang sederhana dan singkat saja sudah dapat
diambil kesimpulan untuk karakteristik.
Sedangkan, kekurangan daftar cek adalah:
1. Membutuhkan waktu yang lama
2. Membutuhkan tenaga yang ekstra
Manfaat dari non tes daftar cek diantaranya adalah
1. Membantu guru untuk mengingat-ingat apa yang harus diamati
2. Dapat memberikan informasi kepada stakeholder
Dalam pengadaan nilai ini harus waspada yang mana akan
ada kemungkinan ada perilaku penting yang belum terdaftar dalam daftar cek,
sehingga penilaian tidak boleh kaku dengan apa yang telah tertulis dalam daftar
cek tersebut.
Contoh daftar cek:
1. Contoh pertama. Daftar cek keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok
mata pelajaran bahasa arab
No
|
Nama Siswa
|
SB
|
B
|
C
|
K
|
SK
|
1.
|
Noor Hazlina
|
ü
|
2.
|
Dany Nasrullah
|
ü
|
Keterangan: SB = Sangat Baik
B =
Baik
C =
Cukup
K =
Kurang
SK =
Sangat Kurang
2. Contoh Kedua.
Daftar cek tentang kebiasaan belajar bahasa arab
Nama :.................... Kelas :....................
No.Absen :.................... Mata Pelajaran:....................
No
|
Aspek-Aspek
yang dinilai Tgl observasi
|
13/10
|
14/10
|
15/10
|
16/10
|
1.
|
Kegiatan diskusi
|
2.
|
Tanya Jawab
|
3.
|
Belajar kelompok
|
4.
|
Belajar sendiri
|
5.
|
Membuat rangkuman
|
6.
|
Latihan
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teknik non tes merupakan salah satu teknik dalam mengenali dan memahami
peserta didik sebagai individu. Teknik ini berkaitan dengan prosedur
pengumpulan data untuk memahami pribadi peserta didik pada umumnya yang
bersifat kualitatif.
2. Performent assesment atau sering diartikan sebagai penilaian kinerja. Menurut
trepeces (1999) mengartikan bahwa performent assesment adalah berbagai macam
tugas dimana peserta tes diminta untuk mendemostrasikan pemahaman dan
mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan di dalam berbagai
macam konteks. Artinya, penilaian kinerja mengacu pada kemampuan siswa baik
psikomotor, afektif, maupun kognitif. Performent assesment adalah suatu
bentuk penilaian dengan memberikan tugas atau aktivitas tertentu yang memiliki
makna pendidikan kepada peserta didik.
3. Analisis dokumen adalah evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau
keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji (teknik nontes) juga dapat
dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap
dokumen-dokumen.
4. Catatan insidental adalah catatan-catatan singkat tentang
peristiwa-peristiwa yang sepintas dialami oleh para peserta didik secara
perorangan. Catatan ini merupakan pelengkap dalam rangka penilaian guru
terhadap peserta didiknya, terutama yang berkenaan dengan tingkah laku peserta
didik.
5. Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subyek dan aspek-aspek yang akan
diamati. Yang mana daftar cek ini dapat memungkinkan guru sebagai penilai yang
akan mencatat semua kejadian-kejadian, walaupun hanya kejadian yang kecil, tapi
tetap dianggap penting.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis dengan senang
hati menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan tentang perspektif demokrasi dan Islam sebagai relasinya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto,
Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Matsna, Muhammad. Mahyudin, Erta. 2012. Pengembangan Evaluasi dan Tes
Bahasa Arab. Tangerang Selatan: Alkitabah.
[1] Moh Matsna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang
Selatan: Alkitabah, 2012), hlm. 51
[2]
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 169
[3]
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 200
[4]
Ibid, hlm. 202
0 komentar:
Posting Komentar