Sabtu, 20 Juni 2015

Teknik Pengumpulan Data Non Tes



TEKNIK PENGUMPULAN DATA NON TES
(Performent Assesment, Analisis Dokumen, Anecdotal Record, Daftar Cek/Cek List)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Evaluasi Pembelajaran”



Oleh:
1.      Umi Milatul Khofifah             (D72213077)
2.      Wida Fitrana                           (D72213078)

Dosen Pembimbing:
Dr. M. Baihaqi, MA.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014




KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya – shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Dr. M. Baihaqi, MA. yang telah memberikan pengetahuan, arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya dengan judul “Teknik Pengumpulan Data Non Tes ( Performent Assesment, Analisis Dokumen, Anecdotal Record, dan Daftar Cek/Cek List”. Serta dalam penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan membangun demi kesempurnaan makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.





                                                                        Surabaya, 13 Oktober 2014


                                                                                    Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar terdapat suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh seorang pendidik yaitu evaluasi. Yang mana evaluasi ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar hasil dari kegiatan belajar mengajar yang didapatkan oleh peserta didik, serta untuk melihat ke efisienan metode belajar mengajar yang diterapkan dalam sebuah kelas.
Untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya tentang peserta didik diperlukan beberapa upaya yang harus dilakukan oleh pendidik, agar peserta didik dapat terus berkembang dan terus melangkah dalam dunia pendidikan.
Terdapat dua cara atau teknik pengumpulan data tentang peserta didik, yaitu: pengumpulan data secara tes dan pengumpulan data secara non tes.
Disini kami akan membahas tentang teknik pengumpulan data secara non tes yang meliputi performent assesment, analisis dokumen, anecdotal record, dan daftar cek/cek list.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data secara non tes ?
2.      Apakah yang dimaksud dengan Performent Assesment ?
3.      Apakah yang dimaksud dengan Analisis Dokumen ?
4.      Apakah yang dimaksud dengan Anecdotal Record ?
5.      Apakah yang dimaksud dengan Daftar Cek/Cek List ?
C.      Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Untuk mengetahui maksud dari pengumpulan data secara non tes
2.      Untk mengetahui maksud dari Performent Assesment
3.      Untuk mengetahui maksud dari Analisis Dokumen
4.      Untuk mengetahui maksud dari Anecdotal Record
5.      Untuk mengetahui maksud dari daftar cek/ cek list


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Data Non Tes
Teknik non tes merupakan salah satu teknik dalam mengenali dan memahami peserta didik sebagai individu.[1] Teknik ini berkaitan dengan prosedur pengumpulan data untuk memahami pribadi peserta didik pada umumnya yang bersifat kualitatif.
Teknik non tes merupakan teknik pengumpulan data yang tidak baku dan hasil rekayasa dari guru dan sekolah. Yang mana kegunaan dari teknik non tes ini adalah pengumpulan data yang tidak dapat dikumpulkan dengan teknik tes, seperti halnya kebiasaan belajar peserta didik baik dirumah maupun di sekolah yang didapat dari keterangan orang tua maupun dari lingkungan sekitar.
Teknik non tes ini sangat penting untuk dipahami, dimana data peserta didik tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat kuantitatif yang bisanya berupa data kognitif, melainkan juga menyangkut hal-hal yang tidak kalah pentingnya untuk dikenali dan dipahami, yaitu data yang berupa kualitatif atau non kognitif dan lingkungan peserta didik.
B.       Performent Assesment
Performent assesment atau sering diartikan sebagai penilaian kinerja. Menurut trepeces (1999) mengartikan bahwa performent assesment adalah berbagai macam tugas dimana peserta tes diminta untuk mendemostrasikan pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Artinya, penilaian kinerja mengacu pada kemampuan siswa baik psikomotor, afektif, maupun kognitif.
Dengan demikian performent assesment adalah suatu bentuk penilaian dengan memberikan tugas atau aktivitas tertentu yang memiliki makna pendidikan kepada peserta didik.
Dalam suatu teknik pengumpulan data setiap teknik selalu memiliki kelebihan dan kelemahannya berikut kelebihan dan penilaian kinerja:
Kelebihan dari performent assesment adalah:
1.    Dapat memotivasi siswa agar aktif
2.    Menilai proses sebaik menilai hasil
3.    Membuat pembelajaran lebih bermakna dan mudah dipahami siswa dari konsep abstrak ke konkrit.
4.    Penggunaan penilaian kinerja konsisten dengan teori pembelajaran modern.
Kelemahan daari performent assesment adalah:
1.    Nilai bergantung pada hasil kerja
2.    Waktu terbatas
3.    Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan penilaian ini
4.    Tidak semua siswa mempunyai minat yang sama dalam proses kinerja pada topic tertentu.
Langkah-langkah dalam menyusun performent assesment, sebagai berikut:
1.      Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik.
2.      Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik.
3.      Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat di observasi selama siswa melaksanakan tugas.
4.      Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau karakteristik produk yang dihasilkan.
5.      Urutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati.
6.      Bila perlu, periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan.
C.      Analisis dokumen
Analisis dokumen adalah evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji (teknik nontes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, misalnya:
1.    Dokumen yang memuat informasi mengenai riwayat hidup (biografi), memuat; kapan dan dimana ia dilahirkan, menganut agama apa, kedudukan anak di dalam keluarga dll.
2.    Sejak kapan diterima sebagai siswa
3.    Dari mana sekolah asalnya
4.    Apakah pernah meraih kejuaraan
5.    Apakah pernah tidak naik peringkat
6.    Keterampilan khas yang di milikinya dll
Selain itu, dokumen juga memuat informasi mengenai orangtua didik (biodata lengkap), juga dokumen yang membuat tentang lingkungan nonsosial, seperti:
1.    Kondisi bangunan rumah
2.    Ruang belajar
3.    Sumber pemenuhan kebutuhan air sehari-hari dan sebagainya.
Berbagai informasi, baik mengenai peserta didik, orangtua, dan lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didiknya. Informasi-informasi seperti diatas dapat di rekam melalui dokumen berbentuk formulir atau blanko isian, yang harus diisi pada saat peserta didik untuk pertama kali diterima sebagai siswa di sekolah yang bersangkutan.
Dari uraian diatas dapatlah di pahami bahwa dalam rangka evaluasi hasil belajar peserta didik, evaluasi itu tidak harus semata-mata dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa tes-tes hasil belajar. Teknik-teknik nontes juga menempati  kedudukan yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar, lebih-lebih evaluasi yang berhubungan dengan kondisi psikologi peserta didik, seperti persepsinya terhadap pelajaran tertentu, tingkah lakunya, minat bakatnya dan sebagainya, yang mana kesemuanya itu tidak mungkin di evaluasi dengan menggunakan tes sebagai alat pengukurnya.
Mengingat bahwa evaluasi hasil belajar yang paling sering dilakukan di sekolah adalah dengan menggunakan tes hasil belajar, maka pembicaraan lebih lanjut akan dibahas pada bab-bab selanjutnya akan di fokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan tes hasil belajar tersebut.
D.      Anecdotal Record (Catatan Insidental)
Catatan insidental adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa-peristiwa yang sepintas dialami oleh para peserta didik secara perorangan.[2]
Catatan ini merupakan pelengkap dalam rangka penilaian guru terhadap peserta didiknya, terutama yang berkenaan dengan tingkah laku peserta didik. Yang biasanya beerbunyi:
1.    Tanggal 10 oktober 2014, Rina menangis di dalam kelas tanpa sebab.
2.    Tanggal 11 oktober 2014, Rina mengambil pensil teman sebangkunya dan tidak mengembalikannya.
3.     Tanggal 13 oktober 2014, Rina dan Dini berkelahi dalam kelas karena berebut buku. Dan sebagainya.
Catatan insidental yang disebutkan seperti diatas mungkin belum berarti apa-apa dalam penilaian Rina. Tetapi, setelah dihubungkan dengan data-data yang lain sering kali memberikan sebuah petunjuk yang berguna. Misalkan, mungkin perilaku Rani yang seperti itu disebabkan masalah broken home dan sebagainya. Sehingga catatan ini dapat dibukukan  dalam buku khusus atau pada kartu-kartu kecil, yang dapat memudahkan dalam penafsirannya.
Contoh kartu catatan insidental


Hari/Tanggal/Bulan/Tahun : Senin, 13 oktober 2014
Nama peserta didik             : Rina
Nama sekolah/Kelas           : SD Negeri 02 Surabaya/ IV
Nama Observer                   : Millah
Tempat Observasi               : di dalam kelas


Catatan peristiwa: Rani bertengkar dengan dini karena Rani merebut buku milik Dini. Kesimpulan Sementara: Rani mengambil barang orang Lain.

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan catatan insidental, guru perlu memperhatian beberapa hal, yaitu:
1.    Terlebih dahulu tentukan peserta didik yang sangat memerlukan penyelidikan. Dalam hal apakah penyelidikan itu harus dilakukan?
2.    Setiap pencatatan suatu peristiwa hendaknya diambil kesimpulan sementara. Dan kesimpulan final baru ditentukan setelah membandingkan bebrapa kesimpulan sementara dari beberapa catatan kegiatan.
3.    Fokus perhatian guru adalah tingkah laku peserta didik yang dianggap perlu diselidiki.
Keuntungan menggunakan teknik ini adalah:
1.    Teknik ini menggambarkan perilaku individu, biasanya dalam berbagai situasi yang berbeda, sehingga dapat menyumbangkan pemahaman yang lebih besar tentang pribadi individu (peserta didik).
2.    Teknik ini mendorong guru untuk tertarik dalam mendapatkan informasi tentang individu (peserta didik).
Kelemahan teknik ini adalah:
1.    Teknik ini hanya dapat digunakan apabila pengamatannya akurat dan komprehensif.
2.    Teknik ini dapat memakan waktu yang banyak dalam penulisan dan proses observasi. Yang akan menambah beban seorang pendidik.
3.    Teknik ini dapat menciptakan masalah yang serius bagi personel sekolah yang berkaitan dengan undang-undang yaitu (Undang-Undang Dan Privasi Pendidikan Keluarga 1974) yang diciptakan untuk melindungi hak privasi peserta didik.[3]
E.       Daftar Cek/ Cek List
Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subyek dan aspek-aspek yang akan diamati.[4] Yang mana daftar cek ini dapat memungkinkan guru sebagai penilai yang akan mencatat semua kejadian-kejadian, walaupun hanya kejadian yang kecil, tapi tetap dianggap penting.
Ada macam-macam aspek kejadian atau perilaku yang biasanya dicantumkan dalam daftar cek, yang kemudaian tinggal memberikan tanda centang (ü) pada tiap-tiap aspek sesuai dengan hasil penilaiannya.
Kelebihan dari teknik ini adalah:
1.    Sangat fleksible untuk mengecek kemampuan dalam semua jenis dan tingkat hasil belajar serta semua mata pelajaran.
2.    Mutu daftar cek akan sangat tergantung pada kelengkapan dan kejelasan komponen yang akan dinyatakan dalam daftar.
3.    Terkadang hanya dengan daftar cek yang sederhana dan singkat saja sudah dapat diambil kesimpulan untuk karakteristik.
Sedangkan, kekurangan daftar cek adalah:
1.    Membutuhkan waktu yang lama
2.    Membutuhkan tenaga yang ekstra
Manfaat dari non tes daftar cek diantaranya adalah
1.    Membantu guru untuk mengingat-ingat apa yang harus diamati
2.    Dapat memberikan informasi kepada stakeholder
Dalam pengadaan nilai ini harus waspada yang mana akan ada kemungkinan ada perilaku penting yang belum terdaftar dalam daftar cek, sehingga penilaian tidak boleh kaku dengan apa yang telah tertulis dalam daftar cek tersebut.
Contoh daftar cek:
1.      Contoh pertama. Daftar cek keaktifan peserta didik dalam diskusi kelompok mata pelajaran bahasa arab


No

Nama Siswa

SB

B

C

K

SK


1.

Noor Hazlina

ü










2.

Dany Nasrullah





ü





Keterangan:     SB       = Sangat Baik
B         = Baik
C         = Cukup
K         = Kurang
SK       = Sangat Kurang
2.      Contoh Kedua.
Daftar cek tentang kebiasaan belajar bahasa arab
Nama         :....................                           Kelas               :....................
No.Absen  :....................                           Mata Pelajaran:....................


No

Aspek-Aspek yang dinilai  Tgl observasi

13/10

14/10

15/10

16/10


1.

Kegiatan diskusi










2.

Tanya Jawab










3.

Belajar kelompok










4.

Belajar sendiri










5.

Membuat rangkuman










6.

Latihan
























BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.    Teknik non tes merupakan salah satu teknik dalam mengenali dan memahami peserta didik sebagai individu. Teknik ini berkaitan dengan prosedur pengumpulan data untuk memahami pribadi peserta didik pada umumnya yang bersifat kualitatif.
2.    Performent assesment atau sering diartikan sebagai penilaian kinerja. Menurut trepeces (1999) mengartikan bahwa performent assesment adalah berbagai macam tugas dimana peserta tes diminta untuk mendemostrasikan pemahaman dan mengaplikasikan pengetahuan yang mendalam serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. Artinya, penilaian kinerja mengacu pada kemampuan siswa baik psikomotor, afektif, maupun kognitif. Performent assesment adalah suatu bentuk penilaian dengan memberikan tugas atau aktivitas tertentu yang memiliki makna pendidikan kepada peserta didik.
3.    Analisis dokumen adalah evaluasi mengenai kemajuan, perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji (teknik nontes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen.
4.    Catatan insidental adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa-peristiwa yang sepintas dialami oleh para peserta didik secara perorangan. Catatan ini merupakan pelengkap dalam rangka penilaian guru terhadap peserta didiknya, terutama yang berkenaan dengan tingkah laku peserta didik.
5.    Daftar cek adalah suatu daftar yang berisi subyek dan aspek-aspek yang akan diamati. Yang mana daftar cek ini dapat memungkinkan guru sebagai penilai yang akan mencatat semua kejadian-kejadian, walaupun hanya kejadian yang kecil, tapi tetap dianggap penting.
B.       Saran
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan tentang perspektif demokrasi dan Islam sebagai relasinya.





















DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Matsna, Muhammad. Mahyudin, Erta. 2012. Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab. Tangerang Selatan: Alkitabah.





[1] Moh Matsna, Pengembangan Evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tangerang Selatan: Alkitabah, 2012), hlm. 51
[2] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 169
[3] Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 200
[4] Ibid, hlm. 202                                                                                           





0 komentar:

Posting Komentar